Semut
ngangkrang merupakan hewan penghasil keroto yang sudah sejak lama populer dan
mulai dibudidayakan karena harga keroto yang semakin lama semakin meroket,
sehingga sangat menarik minat banyak orang untuk mencoba peruntungan budidaya semut ngangkrang.
Semut
ngangkrang diketahui sebagai hewan yang suka berkoloni dan agresif, karena
ketika mereka diganggu maka otomatis mereka langsung balik menyerang
pengganggunya dengan cara menggigit. Hanya saja perlu diketahui walaupun semut
ngangkrang merupakan hewan aktif dan galak, ternyata dia juga punya musuh yang
lebih identik dengan hama. Hama utama semut ngangkrang adalah semut hitam yang
biasa hidup di pohon-pohon dengan ukuran tubuh kecil dan memilki cairan pedas dan perih kalau kena kulit manusia apalagi
kalau kena mata.
Walaupun
semut hitam ukurannya jauh lebih kecil daripada semut ngangkrang tapi semut
ngangkrang bisa dibantai habis oleh semut hitam. Saya pernah beberapa kali
mencoba menanam semut ngangkrang dipohon yang sebelumnya saya yakini pohon
tersebut bersih dari hewan pengganggu lainnya. Pernah 3 sarang semut ngangkrang
dari koloni yang sama di tanam pada pohon jambu monyet kecil, tapi selang 3 jam
semut ngangkrang sudah mati berjatuhan di bawah pohon dibantai oleh koloni
semut hitam yang tidak tahu dari mana asalnya. Berdasarkan pengalaman, keberadaan
semut rangrang dapat memancing kedatangan koloni semut hitam.
Selain
semut hitam kecil, hama semut ngangkrang yang lainnya adalah semut hitam yang
ukurannya sama dengan semut ngangkrang. Walaupun semut tersebut hewan
individual tapi semut hitam tersebut agresif dan memangsa bangkai semut
ngangkrang.
Itulah
kedua jenis semut hitam yang merupakan hama semut ngangkrang dalam budidaya
keroto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar