Beternak
keroto atau ternak semut ngangkrang gampang-gampang susah. Gampangnya minim
resiko, minim modal dengan iming-iming hasil yang luar biasa kalau berhasil.
Susahnya ternyata menjinakkan semut ngangkrang itu tidak semudah yang
dipikirkan. Jika media yang digunakan tidak membuat betah si semut, maka koloni
semut ngangkrang itu akan pergi. Walupun di simpan di rak yang kakinya di kasih
air ataupun di simpan di atas kolam sekalipun, mereka tetap saja pergi.
Oleh
karena itu bagi para pemula hanya share pengalaman saja, agar koloni semut
ngangkrang tidak merasa asing dengan lingkungan barunya, alangkah baiknya
gunakan media yang sifatnya alami seperti tanaman daun yang lebar yang ditanam
di pot atau sejenisnya. Kenapa di pot? Karena pot bisa dipindah dan bisa
disimpan di rak, sedangkan kalau menggunakan media tanaman yang ada di kebun
resikonya cukup besar karena semut ngangkrang memiliki hama yang sangat agresif.
Bagaimana agar semut ngangkrang mau membangun sarang
pada media tanaman di pot?
Caranya
siapkan media seperti rak, tempatkan kaki-kaki rak di atas kaleng berisi air. Simpan
satu sarang pada tanaman pot, tidak akan lama maka semut akan bersarang pada
tanaman pot.
Dengan
catatan rak harus terhindar dari sinar matahari langsung, terlindungi dari air
hujang dan angin. Karena semut ngangkrang harus dibuat betah.
Terus Apakah bisa ternak keroto tanpa ratu?
Hasil
uji coba meskipun tanpa ratu semut ngangkrang masih bisa bertelur, meskipun
jumlahnya relatif sedikit. Dan sarang dengan menggunakan media tanaman pada pot
memberikan kenyamanan pada semut ngangkrang untuk terus berkembang biak.
Hanya
saja tanpa ratu telur semut atau kroto tidak akan cukup untuk dipanen, untuk
menghasilkan seekor ratu atau lebih dari koloni semut ngangkrang dibutuhkan
waktu rata-rata 3 bulan. Karena dengan sendirinya koloni semut ngangkrang yang
tanpa ratu akan menghasilkan ratu untuk memimpin mereka dan sebagai mesin
penghasil kroto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar